Keseleo dan Cedera Otot ; Apa Perbedaannya dan Bagaimana Cara Mengatasinya ?

Senin, 22 September 2025
dr. Bella Pricylla J
Senin, 22 September 2025
dr. Bella Pricylla J

Keluhan keseleo dan cedera otot merupakan keluhan yang familiar dan sering dialami. Keseleo dan cedera otot sekilas terdengar memiliki makna yang sama tapi ternyata memiliki arti yang berbeda dan juga menimbulkan gejala yang berbeda, walaupun mereka sering kali disebabkan oleh hal yang sama, yaitu diawali mengalami cedera.

Pentingnya mengetahui perbedaan keseleo dan cedera otot dikarenakan msa penyembuhan dan terkadnag cara mengatasinya dapat berbeda.

Untuk mengetahui selengkapnya , bacalah artikel berikut dibawah ini.

Mengenal Keseleo dan Cedera Otot

Dalam istilah medis keseleo dapat disebut dengan Sprain dan sedangkan Cedera otot (salah urat) disebut dengan Strain. Perbedaan kedua terletak pada anatomi yang mengenai.

Keseleo dan Cedera otot merupakan suatu kondisi mukuloskletal dimana mengalami cedera yang mengenai otot, tulang, sendi  dan jaringan ikat yang saling bekerja sinergis untuk menciptakan gerakan kecil (halus) atau besar (kasar) pada tubuh.

Perbedaan keseleo dan cedera otot adalah terletak pada jaringan yang terkena, yaitu :

Keseleo adalah cedera yang terjadi pada jaringan lunak pada ligament. Ligament merupakan jaringan berbentuk kolagen kuat dan kaku yang menghubungkan dua atau lebih tulang untuk membentuk sendi.

•    Keseleo adalah cedera jaringan lunak pada ligamen. Ligamen adalah pita kolagen yang kuat dan kaku yang menghubungkan dua atau lebih tulang untuk membentuk sendi. Bantalan serat jaringan ikat ini membantu menjaga stabilitas sendi saat bergerak atau saat menahan beban.

•    Cedera otot adalah cedera jaringan lunak pada otot, tendon, atau keduanya. Tendon lebih kuat tetapi lebih tipis dan lebih elastis daripada ligamen. Fungsinya adalah untuk mentransmisikan kekuatan dari tulang ke otot, memfasilitasi gerakan, dan menyerap guncangan saat berlari atau melompat.

Penyebab Keseleo dan Cedera Otot

Keseleo dan cedera otot dapat disebabkan oleh berbagai macam cedera yang sama. Hal ini disebabkan oleh kelemahan pada struktur ligamen dan tendon, yang memiliki kesamaan. 

Tapi mereka memiliki perbedaan pada lokasi yang mengenai, adanya perbedaan-perbedaan inilah yang dapat dapat menimbulkan cedera yang berbeda-beda, seperti :

  • Keseleo umumnya terjadi ketika sendi terpuntir atau terpelintir. Lokasi umumnya yang mengenai seperti pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan tangan. Contohnya meliputi keseleo pergelangan kaki akibat memutar pergelangan kaki di permukaan yang tidak rata, keseleo pergelangan tangan akibat mendarat dengan tangan terentang saat jatuh, atau keseleo pada lutut akibat berputar secara tidak wajar saat berolahraga.
  • Cedera otot umumnya terjadi akibat kekuatan mendadak pada sendi dengan kecepatan tinggi. Lokasi yang sering mengenai umumnya seperti punggung, leher, betis, bahu, atau kaki. Contohnya adalah regangan punggung atau regangan otot rotator cuff akibat mengangkat benda berat dengan gerakan mendadak, atau juga dapat terjadi akibat regangan yang disebabkan oleh penggunaan yan berulang pada bagian tubuh terserbut, sehingga peregangan yang berlebihan dan berulang memicu terjadinya robekan pada ligamen.

Faktor risiko Keseleo dan Cedera Otot

Siapa pun dapat mengalami keseleo atau cedera otot kapan saja. Tetapi faktor risiko berikut dapat memungkinkan Anda untuk berisiko mengalami keseleo dan cedera otot, meliputi :

  • Memiliki kondisi fisik yang buruk. Kurangnya latihan yang memadai dapat menyebabkan otot dan sendi menjadi lemah dan tidak mampu mendukung gerakan dengan baik.
  • Menggunakan peralatan yang tidak sesuai. Peralatan yang aus atau tidak pas dapat meningkatkan risiko Anda mengalami keseleo atau cedera otot. Pentingnya untuk selalu merawat sepatu dan peralatan lainnya agar tetap dalam kondisi baik.
  • Tidak melakukan pemanasan. Melakukan pemanasan dan pendinginan setelah berolahraga atau aktivitas dapat membantu mencegah terjadinya cedera. Pemanasan secara perlahan akan meregangkan otot dan meningkatkan rentang gerak, sedangkan pendinginan membantu memperkuat otot untuk mendukung sendi dengan lebih baik.
  • Kelelahan. Saat tubuh dalam keadaan lelah, Anda tidak dapat menjaga postur tubuh dengan benar. Kelelahan dapat menyebabkan Anda tidak melakukan teknik berolahraga dengan baik. Luangkanlah waktu Anda untuk beristirahat agar tubuh tetap selalu fit.
  • Lingkungan. Melakukan aktivitas fisik pada permukaan yang basah, licin, atau beku dapat berbahaya. Jadi jika area berolahraga Anda seperti ini sebaiknya untuk dihindari agar tidak terjadi cedera.

Gejala Keseleo dan Cedera Otot

Sekilas gejala keseleo dan cedera otot terlihat mirip dan cukup sering membingungkan. Berikut gejala keseleo dan cedera otot agar tidak membingungkan :

Umumnya gejala keseleo :

  • Memar
  • Nyeri di sekitar sendi yang terkena
  • Tampak bengkak
  • Keterbatasan fleksibilitas atau pergerakan
  • Kesulitan menggunakan rentang gerak penuh sendi

Umumnya gejala cedera otot, meliputi :

 
  • Kejang otot
  • Nyeri di sekitar sendi yang terkena
  • Pembengkakan
  • Keterbatasan fleksibilitas atau pergerakan
  • Kesulitan menggunakan rentang gerak penuh sendi

Cara Mengetahui Perbedaan Keseleo dan Cedera Sendi

Jika anda mempunyai keluhan nyeri pada sendi terutama dialami setelah mengalami cedera, segeralah konsultasi ke dokter terdekat untuk mengetahui lebih lanjut.

Biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan, seperti pemerikksaan X-Ray, CT-Scan, ataupun MRI.

Pemeriksaan yang dianjurkan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan keluhan yang di alami.

Cara Mengatasi Keseleo dan Cedera Sendi

Mengatasi keluhan keseleo dan cedera sendi juga bergantung dari tingkat keparahan yang dialami.

Umumnya untuk mengalami keluhan keseleo dan cedera sendi yang masih ringan, dapat dilakukan dengan prinsip RICE, yaitu :

  • Rest (Istirahat) : Hindarilah menggunakan sendi yang terkena, atau usahakan untuk tidak menggunakannya selama proses penyembuhan sementara waktu. Tujuannya adalah untuk membantu penyembuhan pada bagian tersebut.  
  • Ice (Kompres Dingin) : Kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan yang terjadi. Tidak dianjurkan untuk langsung menempelkan es pada kulit karena dapat menyebabkan iritasi kulit. Balut es dengan kain tipis lalu kompres area yang terkenan selama 20 menit. Kompres ini dapat diulangi selama 24 hingga 48 jam pertama. 
  • Kompresi : Kompresi dilakukan untuk mengurangu pembengkakan. Area yang terkena kan dikompresi dengan menggunakan perban, jangan membungkus area yang terkena terlalu ketat atau longgar. Dibungkus terlalu ketat, dapat mengurangi aliran darah.
  • Elevasi : Elevasi dilakukan dengan menaikkan area yang terkena diposisikan di atas level jantung. Tujuannya adalah untuk mengurangi pembengkakan.

Lakukanlah hal diatas terutama 24 hingga 48 jam pertama setelah cedera, penanganan ini dapat membuat Anda lebih nyaman dan mengurangi gejala yang dirasakan.

Pada cedera otot atau ligament yang berat mungkin diperlukan tindakan pembedahan untuk memperbaiki kerusakan yang dialami.

Jika Anda mengalami salah satu gejala berikut, segera konsultasikan dengan dokter terdeakat, seperti :

  • kesulitan berjalan atau berdiri tanpa rasa sakit
  • ketidakmampuan untuk bergerak atau membengkokkan sendi yang terkena
  • rasa kebas atau kesemutan di sekitar sendi

 

Referensi :

  • https://www.verywellhealth.com/sprains-and-strains-2548839
  • https://www.healthline.com/health/sprain-vs-strain#symptoms
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/sprains-and-strains
  • https://www.yalemedicine.org/news/difference-between-sprain-and-strain

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui