Tips Mencegah Cedera saat Bermain Basket

Rabu, 08 Februari 2023
Flex Free
Rabu, 08 Februari 2023
Flex Free

Seperti halnya olahraga lain, bermain basket juga memiliki risiko cedera, terlebih basket adalah olahraga yang banyak kontak fisik.

Beberapa contoh cedera saat bermain basket misalnya otot terkilir atau teregang.

Cedera saat Bermain Basket

Cedera saat bermain basket paling sering mengenai kaki, pergelangan kaki dan lutut. Beberapa cedera lainnya yang sering dialami ketika bermain basket antara lain:

  • pergelangan kaki terkilir

Cedera ini paling sering terjadi ketika kaki mendarat di kaki pemain lain. Pada sebagian kasus, pergelangan kaki terputar ke dalam. Setelah terkilir, dapat timbul memar atau bengkak. Pergelangan kaki dapat menjadi tidak stabil.

Untuk mengatasinya dapat dilakukan metode RICE:

    • Rest: istirahatkan kaki yang cedera
    • Ice: kompres area yang cedera dengan es (air dingin) selama 20 menit setiap 2 jam
    • Compression: gunakan bebat/perban untuk menekan dan mengurangi pembengkakan
    • Elevate: tinggikan posisi kaki lebih tinggi dari jantung ketika berbaring
  • lutut terkilir

Lutut terkilir dapat disebabkan karena berhenti atau berubah arah tiba-tiba. Lutut dapat terasa meletup atau lemas, dan terasa tidak stabil. Nyeri dapat dirasakan di satu titik atau di semua bagian lutut. Setelahnya dapat terjadi pembengkakan di sendi, yang disertai tekanan di belakang tempurung lutut atau di dalam sendi.

Penanganan awal dapat menggunakan metode RICE seperti di atas. Akan tetapi bila lutut sangat tidak stabil, sangat nyeri, bengkak hebat, terasa seperti meletup atau terdengar bunyi ‘klik’, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan terapi lebih lanjut.

  • cedera otot, termasuk otot hamstring dan quadriceps

Cedera otot terjadi akibat penggunaan berlebihan atau kurangnya fleksibilitas. Sebagian cedera otot dapat terjadi dengan disertai pembengkakan, memar, dan lekukan yang jelas terlihat di otot.

Cedera otot ringan dapat diatasi dengan metode RICE, lakukan juga peregangan ringan.

  • cedera jari (regangan ligamen atau fraktur tulang jari)

Regangan ligamen jari sering terjadi ketika bermain basket. Untuk penanganan awal, rendam jari di air dingin selama 20 menit. Anda dapat melindungi jari yang cedera dengan menggunakan perekat medis untuk menempelkan jari yang cedera ke jari di sebelahnya.

  • cedera kepala (concussion)

Cedera kepala dapat terjadi dengan atau tanpa kehilangan kesadaran. Meskipun begitu, pemain tidak boleh kembali bermain hingga dievaluasi dan dinyatakan aman untuk bermain kembali.

Beberapa tanda dan gejala concussion misalnya kebingunggan, gangguan penglihatan, daya ingat, bicara, perubahan perilaku atau kepribadian, sakit kepala, sakit perut atau muntah, sensitivitas terhadap cahaya atau suara, dan lebih letih dari biasanya.

  • fraktur stress di kaki dan tungkai bawah
  • “jumper’s knee”, robekan ligamen kolateral medial (MCL) dan ligamen krusiatum anterior (ACL)
  • tendinitis Achilles atau ruptur tendon Achilles

Selain yang telah disebutkan di atas, memar, luka di kepala dan wajah sering terjadi akibat benturan langsung dari pemain lain. Mata, mulut, dagu, dan hidung adalah bagian yang paling mudah mengalami cedera.

Luka di kepala dan wajah banyak mengeluarkan darah. Tekan luka untuk mengendalikan pendarahan. Luka yang tidak beraturan, terbuka lebar, sangat dalam atau luas, atau tidak segera berhenti perdarahannya, harus diperiksa oleh dokter dan diatasi segera.

Gunakan metode RICE untuk mengatasi memar. Peregangan ringan dan menggunakan sendi di atas bagian yang memar dapat membantu mencegah kaku dan nyeri.

Tips Mencegah Cedera saat Bermain Basket

Mengalami cedera ketika bermain basket sudah menjadi risiko. Akan tetapi bukan berarti Anda tetap harus mengalaminya. Dengan berbagai cara pencegahan, cedera dapat dihindari.

  • Jaga kebugaran. Pastikan Anda memiliki kondisi fisik yang baik pada awal memulai bermain basket. Ketika musim bertanding sudah selesai,  tetap lakukan olahraga dengan teratur. Lakukan latihan aerobik, kekuatan dan fleksibilitas.
  • Pemanasan dan Peregangan. Luangkan waktu untuk melakukan pemanasan. Penelitian menunjukkan bahwa otot yang dingin rentan mengalami cedera.  Lakukan jumping jacks, sepeda statis, berlari atau berjalan di tempat selama 3–5 menit. Kemudian lakukan peregangan dengan lembut.
  • Hidrasi. Sedikit dehidrasi dapat mempengaruhi perdorma seirang atlet. Tanpa cairan yang cukup, tubuh tidak dapat mendinginkan suhu melalui keringat dan evaporasi. Rekomendasi umum adalah 700 mL minuman tanpa kafein, 2 jam sebelum berolahraga. Minuman olahraga yang dikonsumsi sebelum berlatih juga bermanfaat. Di waktu istirahat, minum sekitar 250 mL air setiap 20 menit.
  • Fokus pada teknik. Bermain sesuai posisi dan memperhatikan posisi pemain lain untuk menghindari benturan. Jangan menahan, mendorong, atau menginjak pemain lain. Gunakan teknik melempar bola dengan benar.
  • Menggunakan perlengkapan yang sesuai. Gunakan sepatu untuk bermain basket. Gunakan penyokong pergelangan kaki untuk mengurangi kaki terkilir. Gunakan pelindung lutut dan siku, dan pelindung gigi dan mulut bila perlu. Bila Anda memerlukan kacamata, gunakan kacamata khusus olahraga. Jangan menggunakan perhiasan ketika berlatih atau bermain.
  • Pastikan lingkungan aman. Bila bermain di luar ruangan, pastikan tidak ada batu-batuan, lubang, atau benda berbahaya di lapangan. Hindari bermain di cuaca ekstrim. Lapangan indoor harus bersih, bebas dari benda-benda, dan memiliki traksi yang baik. Ring dan garis lapangan sebaiknya tidak terlalu dekat dengan dinding atau struktur lainnya. Tiang ring basket harus dilapisi dengan busa. Pencahayaan baik bermain di luar maupun di dalam ruangan juga harus baik dan lapangan tempat bermain harus kering.
  • Cedera akibat penggunaan berlebihan dapat dihindari dengan membatasi waktu bermain atau berlatih dalam satu periode (musim bertanding).

Ketika sudah Terjadi Cedera

Dalam setiap olahraga, Anda harus selalu bersiap menghadapi cedera, sehingga ketika cedera terjadi, Anda mengetahui apa yang harus dilakukan.

Pastikan orang-orang yang bermain atau berolahraga bersama Anda juga mengerti tindakan pertama yang harus dilakukan ketika ada cedera.

Pastikan untuk mengkonsultasikan dengan dokter ketika mengalami cedera yang berat, dan berikan waktu agar tubuh memiliki kesempatan untuk menyembuh terlebih dahulu sebelum Anda kembali berolahraga.

 

 

 

Referensi:

  • https://orthoinfo.aaos.org/en/staying-healthy/basketball-injury-prevention/
  • https://www.seattlechildrens.org/health-safety/keeping-kids-healthy/prevention/basketball-injuries/

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561