Pantangan Syaraf kejepit dan Olahraga yang Harus dihindari

Kamis, 23 April 2020
dr. Gaby Venera
Kamis, 23 April 2020
dr. Gaby Venera
Dalam artikel ini akan dibahas tentang pantangan syaraf kejepit dan olahraga yang harus dihindari oleh penderitanya.

Definisi Syaraf Kejepit

Kita sering mendengar istilah syaraf kejepit (atau saraf terjepit), sebenarnya apa itu saraf terjepit?

Syaraf kejepit merupakan kondisi saat saraf mengalami penekanan oleh jaringan sekitarnya, seperti tendon, ligamen, otot, tulang, tulang rawan, atau jaringan lunak abnormal seperti tumor.

Syaraf kejepit terbagi menjadi 2 tipe dilihat dari sisi letak penjepitan, yaitu Herniated Nucleus Pulposus (HNP) dan Nerve Entrapment Syndrome.

HNP adalah kondisi di mana bantalan atau cakram yang berada di antara tulang belakang (soft gel disc atau nucleus pulposus) keluar dari posisi semula atau robek dan menjepit cabang saraf di sekitarnya.

Sedangkan nerve entrapment syndrome adalah kondisi di mana saraf perifer/saraf tepi pada alat gerak tubuh atas atau bawah mengalami penjepitan kronis oleh kelainan ekstrinsik maupun intrinsik saraf.

Kelainan ekstrinsik saraf dapat terjadi pada jaringan sekitarnya seperti masalah sendi, adanya osteofit, ganglion, kista, tumor, dislokasi tulang, trauma repetitif pada otot, tendon, atau ligamen.

Kelainan intrinsik saraf antara lain seperti tumor sel saraf, trauma berulang yang merusak pembungkus saraf dan membuat perubahan struktur saraf.

pantangan syaraf kejepit

Herniated Nucleus Pulposus

carpal turnel syndrome

Salah satu kasus tersering dari Nerve Entrapment Syndrome : Carpal Tunnel Syndrome

Untuk informasi lengkap tentang penyakit ini klik di sini

Apa Keluhan Syaraf kejepit?

Keluhan saraf terjepit akan menimbulkan rasa nyeri atau rasa baal, disertai dengan rasa kesemutan yang menjalar.

Saraf terjepit yang tidak mendapat penanganan adekuat membuat otot yang dipersarafi saraf tersebut mengecil dan berujung pada kelemahan gerak.

Untuk menegakkan diagnosis saraf terjepit akibat HNP atau nerve entrapment syndrome, dokter akan mengevaluasi gejala, melakukan pemeriksaan fisik (kemampuan berjalan, rentang gerak pasif dan aktif, kemampuan refleks, kemampuan sensorik dan motorik), serta pemeriksaan penunjang.

Jenis-jenis Saraf Terjepit

1. Hernia Nucleus Pulposus (HNP)

Pada kasus HNP, keluhan ini sering terjadi pada leher yang menjalar ke lengan (HNP leher) atau dari pinggang yang menjalar ke kaki (HNP pinggang).

HNP sering mengenai ruas tulang belakang yang banyak mengalami pergerakan atau mendapat banyak tumpuan berat badan tubuh. Ruas tulang belakang leher yang paling sering terkena HNP adalah pada C6-C7 dan C5-C6 sedangkan ruas tulang belakang pinggang pada L4-L5 dan L5-S1.

Faktor risiko yang meningkatkan munculnya HNP antara lain genetik, merokok, berat badan berlebih (obesitas), pekerjaan yang sering membungkuk dan mengangkat benda berat atau mengoperasikan mesin dengan daya getar, dan cedera.

Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk HNP antara lain Computed Tomography scan (CT scan) scan atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk menentukan area tulang belakang yang mengalami penjepitan dan derajat beratnya penjepitan serta pemeriksaan Electromyography (EMG) untuk memeriksa kerusakan saraf yang terjadi akibat HNP.

Video Cara Atasi saraf Kejepit

Pencegahan HNP

HNP dapat dicegah dengan beberapa cara seperti:

  1. Menjaga berat badan karena obesitas akan membebani tulang belakang dan mengakibatkan pengikisan tulang lebih cepat.
  2. Berolahraga teratur untuk menguatkan otot, sendi, dan tulang.
  3. Menjaga postur tubuh saat beraktivitas seperti saat berdiri, duduk, mengangkat barang. Hindari juga pergerakan mendadak yang dapat menimbulkan cedera pada area tulang belakang dan sekitarnya.
  4. Hindari merokok karena nikotin yang terkandung dalam rokok dapat melemahkan jaringan bantalan tulang belakang.

Pantangan Syaraf Kejepit Sehari-hari

Apabila Anda sudah terdiagnosis dengan HNP, maka 5 gerakan berikut menjadi pantangan syaraf kejepit antara lain:

  • Duduk terlalu lama dengan postur yang tidak ergonomis. Diperlukan posisi duduk dan berdiri yang baik sebagai berikut

posisi kerja yang ergonomis

  • Membungkuk ke depan

cara mengangkat barang yang benar

  • Mengangkat benda berat dengan cara salah. Apabila perlu mengangkat benda dari lantai lakukan dengan posisi sebagai berikut

mengangkat beban berat yang benar

  • Pantangan syaraf kejepit keempat adalah mengambil barang dari sisi samping dengan posisi tidak ergonomis
  • Tidur dengan posisi tulang belakang melengkung menjadi pantangan syaraf kejepit kelima

posisi tidur yang benar

Gerakan Olahraga yang menjadi Pantangan Syaraf Kejepit (HNP)

Ada beberapa gerakan yang tidak boleh dilakukan oleh penderita HNP, diantaranya:

  • Sit up

oleh raga sit up pantang untuk syaraf kejepit

  • Straight leg raises

olh raga leg raises menjadi pantangan syaraf kejepit

  • Squats

squat menjadi pantangan syaraf kejepit

  • Standing hamstring stretch

standing hamstring stretch menjadi pantangan syaraf kejepit

  • Deadlifts

olah raga yang dilarang untuk penderita syaraf kejepit

  • Leg press

leg press dilarang untuk penderita syaraf kejepit

  • Biking and cycling

bersepsda menjadilarangan syaraf kejepit

2. Nerve Entrapment Syndrome

Pada kasus nerve entrapment syndrome menimbulkan gejala lokal sesuai dengan area distribusi saraf.

Nerve entrapment syndrome pada alat gerak atas meliputi saraf suprascapular, axillary, ulnaris, radialis, dan medianus; sedangkan pada alat gerak bawah meliputi saraf sciatica, obturator, saphenous, common peroneal, tibialis, sural, tarsal.

Beberapa keluhan nerve entrapment syndrome yang cukup sering muncul adalah Carpal Tunnel Syndrome, Cubital Tunnel Syndrome, Guyon Canal Syndrome, Tarsal Entrapment.

Faktor risiko terjadinya nerve entrapment syndrome antara lain usia di atas 30 tahun, gerakan repetitif yang dilakukan dalam pekerjaan, olahraga, maupun kegiatan sehari- hari, cedera, kehamilan, penyakit autoimun, penyakit diabetes dan darah tinggi, obesitas, tumor, dan kista.

Gerakan berulang tersebut akan menimbulkan peradangan jaringan sekitar, merubah struktur saraf, dan menurunkan aliran darah menuju saraf.

Pemeriksaan yang dibutuhkan nerve entrapment syndrome antara lain Nerve Conduction Study (NCS), EMG, Ultrasound (USG), dan MRI.

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui letak saraf yang terjepit dan jaringan sekitarnya yang menimbulkan penjepitan. Selain itu dibutuhkan EMG untuk mengetahui seberapa jauh kerusakan saraf yang terjadi.

Pencegahan Nerve Entrapment Syndrome

Nerve entrapment syndrome dicegah dengan cara :

  1. Terapkan fungsi ergonomik dalam bekerja baik di rumah maupun di tempat kerja. Jaga postur tubuh yang baik dan hindari berada dalam 1 posisi terlalu lama
  2. Hindari gerakan berulang dalam bekerja, terutama pada pekerja kantoran dengan komputer dan mouse, dokter gigi, pekerja salon yang sering menggunting rambut, supir, bagian kebersihan gedung dan rumah, kasir supermarket, musisi, atlet, petani dan lainnya. Apabila perlu, lakukan konsultasi dengan dokter spesialis kedokteran okupasi sehingga dapat memodifikasi tempat kerja dan gerakan kerja anda sehingga meminimalisir trauma repetitif.
  3. Jaga berat badan agar tidak berlebih
  4. Olahraga secara teratur untuk menambah kekuatan dan fleksibilitas otot
  5. Obat penyakit yang mendasari nyeri seperti penyakit autoimun, diabetes, dan lainnya.

Bila Anda didiagnosis mengalami nerve entrapment syndrome dan telah mengetahui saraf apa yang mengalami masalah maka:

  1. Hindari gerakan yang menambah rasa nyeri dan ini menjadi salah satu pantangan syaraf kejepit
  2. Lakukan peregangan pada area yang terasa nyeri

Apabila Anda sudah mengalami saraf terjepit, jangan melakukan gerakan atau olahraga yang menjadi pantangan syaraf kejepit.

Segera hubungi dokter untuk mendapat penjelasan dan penanganan lebih lanjut.

Pengobatan saraf terjepit diberikan melalui beberapa tahap disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala yang dialami.

Anda dapat mengkonsultasikan ke dokter rehabilitasi medis terutama rehabilitasi medis subspesialis neuromuskuloskeletal (saraf, otot dan tulang), dokter saraf, atau dokter ortopedi.

(Baca lebih lanjut mengenai pengobatan saraf kejepit dalam artikel: Pengobatan Saraf Kejepit di Flex Free Musculoskeletal Rehabilitation Clinic)

Demikianlah hal-hal yang menjadi pantangan syaraf kejepit dan olah raga yang harus dihindari oleh penderita syaraf kejepit

 

Referensi :

  1. Amin RM, Andrade NS, Neuman BJ. Lumbar Disc Herniation. Curr Rev Musculoskeletal Med. 2017; 10(4) : 507-516.
  2. Miller TT, Reinus WR. Nerve Entrapment Syndrome of the Elbow, Forearm, and Wrist. American Journal of Roentgenology. 2010. 195;3.
  3. https://backintelligence.com/herniated-disc-exercises-to-avoid/
  4. https://wellnessforlife.com.sg/sleeping-positions-good-bad/

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561