Nyeri Bahu Mendadak: Waspada Robekan Supraspinatus pada Pemain Tenis Pemula

Rabu, 30 Juli 2025
dr. Ferdinand Dennis K
Rabu, 30 Juli 2025
dr. Ferdinand Dennis K

Cedera rotator cuff, khususnya robekan tendon supraspinatus, sering terjadi pada atlet olahraga raket overhead seperti tenis, padel, atau pickleball. Gerakan servis dan smash yang berulang (45–60% dari seluruh pukulan dalam tenis) memberi beban besar pada bahu (Kuroda, Yuki; 2022; JSES Reviews, Reports, and Techniques). Akibatnya, pemain pemula kadang merasakan nyeri bahu mendadak saat atau setelah pertandingan.

Dalam studi tinjauan mutakhir, robekan rotator cuff disebut sebagai penyebab umum nyeri bahu dan disfungsi pada pemain tenis (Kuroda, Yuki; 2022; JSES Reviews, Reports, and Techniques). Pada atlet muda, mekanisme utama adalah mikrotrauma akibat impendensi internal (tendon terjepit saat lengan diangkat dan diputar) sehingga timbul robekan parsial pada supraspinatus (Kuroda, Yuki; 2022; JSES Reviews, Reports, and Techniques).

Kejadian nyeri bahu mendadak bisa menandakan robekan pada tingkat keparahan berbeda. Robekan ringan (parsial kecil) umumnya menimbulkan nyeri ringan hingga sedang, terutama saat mengangkat lengan di atas kepala. Pasien mungkin mengeluh nyeri tumpul di bagian lateral bahu yang terpicu saat mengangkat lengan (>60°) atau saat mengangkat benda berat (Seitz, A.L.; 2023; Physical Therapy in Sport).

Nyeri juga sering terasa malam hari, terutama bila berbaring menyandar pada bahu yang cedera (Seitz, A.L.; 2023; Physical Therapy in Sport). Namun pada robekan ringan, kekuatan otot bahu relatif masih terjaga dan fungsi sehari-hari hampir tidak terganggu. Penderita hanya merasakan ketidaknyamanan yang hilang dengan istirahat atau obat pereda nyeri ringan.

 

Apa Saja Gejala Robekan Otot Supraspinatus Sampai Muncul Nyeri Bahu Mendadak?

  1. Robekan bahu ringan

Nyeri bahu lokal ringan: Muncul tiba-tiba ketika mengangkat lengan di atas kepala atau mengayun raket. Nyeri terasa tumpul di bagian lateral bahu (daerah deltoid) dan bertambah setelah aktivitas (Seitz, A.L.; 2023; Physical Therapy in Sport).

Painful arc of motion: Gerakan “busur nyeri” antara 60°–120° elevasi lengan menimbulkan ketidaknyamanan (Seitz, A.L.; 2023; Physical Therapy in Sport). Kadang terdengar bunyi gesekan (crepitus) ringan saat menggerakkan bahu (Seitz, A.L.; 2023; Physical Therapy in Sport).

Fungsi masih relatif baik: Pasien umumnya masih bisa mengangkat dan memutar lengan meski sedikit nyeri. Kekurangan kekuatan minimal, sehingga aktivitas ringan sehari-hari hampir tidak terhambat.

  1. Robekan bahu sedang

Nyeri sedang dan nyeri malam: Nyeri lebih intens dibanding tahap ringan, sering memburuk saat tidur menyandar pada bahu yang cedera. Pasien bangun karena nyeri bahu mendadak yang mengganggu tidur (Seitz, A.L.; 2023; Physical Therapy in Sport).

Kelemahan ringan: Mulai timbul penurunan kekuatan otot, terutama pada pengangkatan (abduksi). Penderita mungkin kesulitan mengangkat lengan sampai bahu sejajar, tetapi sebagian kekuatan masih ada (Seitz, A.L.; 2023; Physical Therapy in Sport).

Pembatasan gerak: Jangkauan gerak bertambah terbatas, aktivitas overhead (mengangkat bola di atas kepala) terasa nyeri dan sulit. Fenomena painful arc (60°–120°) jelas teraba. Pemeriksaan fisik sering menemukan tanda positif impingement seperti tes Hawkins atau Neer, serta kelemahan saat menahan resistensi lengan (Jobe’s test) (Seitz, A.L.; 2023; Physical Therapy in Sport).

  1. Robekan Bahu Berat

Nyeri sangat hebat atau melemah: Nyeri bahu mendadak pada robekan berat biasanya diikuti nyeri intens segera setelah cedera (misalnya peristiwa traumatis saat memukul bola). Kadang nyeri akut bisa mereda setelah beberapa jam, tetapi disertai kelemahan ekstrem. Penderita sulit atau tidak mampu mengangkat lengan ke samping (Collin, Pierre; 2022; Journal of Shoulder and Elbow Surgery).

Kelemahan otot parah: Karena tendon supraspinatus putus lengkap, lengan terasa ringan tapi otot tidak dapat menahan beban. Uji drop arm dan external rotation lag sign sering positif, menandakan abduksi dan rotasi luar yang sangat lemah (Collin, Pierre; 2022; Journal of Shoulder and Elbow Surgery).

Fungsi hampir hilang: Pasien nyaris tidak bisa melakukan aktivitas overhead dan menutup kaleng di atas kepala, bahkan saat diistirahatkan ketajaman nyeri dapat berkurang namun kelemahan bertahan (Collin, Pierre; 2022; Journal of Shoulder and Elbow Surgery).

 

Penanganan Awal Cedera Supraspinatus dengan Nyeri Bahu Mendadak

Penanganan pertama semua tingkat keparahan adalah konservatif. Salah satu metode penanganan cedera otot, tulang dan sendi yang telah lama dikenal adalah PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation). Meskipun populer, metode ini telah diperbarui dengan pendekatan yang lebih modern, yakni PEACE & LOVE. Prinsip-prinsip ini dapat diterapkan sebagai berikut: kurangi aktivitas overhead dan beri jeda istirahat pada sendi bahu.

Penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen membantu meredakan radang dan nyeri (Longo, Umile G.; 2022; British Medical Bulletin). Program fisioterapi dini fokus pada pengembalian rentang gerak dan kekuatan bahu diperlukan.

Setelah nyeri berkurang, latihan peregangan bahu dan latihan penguatan otot rotator cuff dan otot penstabil skapula dimulai (Longo, Umile G.; 2022; British Medical Bulletin).

 

Tatalaksana Lanjutan Nyeri Bahu Mendadak Akibat Robekan Otot Supraspinatus

  1. Terapi fisik bertahap

Latihan aktif dan pasif membantu mengatasi kekakuan. Fisioterapis sering memulai dengan peregangan ringan dan latihan gerak leluasa, kemudian menambah resistensi (tertutup) dengan tali karet atau beban ringan untuk memperkuat otot bahu (Longo, Umile G.; 2022; British Medical Bulletin).

  1. Injeksi kortikosteroid (jika perlu)

Untuk nyeri sedang hingga berat yang tidak teratasi OAINS, injeksi steroid subakromial dapat dipertimbangkan. Suntikan ini mengurangi nyeri sementara sehingga latihan fisioterapi lebih agresif bisa dilakukan (Longo, Umile G.; 2022; British Medical Bulletin). Namun, frekuensi injeksi dibatasi (maksimum 2–3 kali) karena efek samping pada jaringan tendon (Longo, Umile G.; 2022; British Medical Bulletin).

  1. Pemantauan progresi

Penanganan konservatif dijalankan selama 6–12 minggu. Kebanyakan pasien (terutama dengan robekan <50% ketebalan) membaik dalam kurun waktu ini. Perlu diwaspadai kemungkinan proses robekan bertambah besar selama masa penyembuhan (Sugaya, Hiroyuki; 2022; Arthroscopy Techniques).

  1. Rujukan ortopedi

Jika dalam 2–3 bulan keluhan tidak hilang atau robekan sangat besar, sebaiknya dievaluasi oleh spesialis ortopedi. Studi menegaskan bahwa robekan yang mencapai >50% ketebalan tendon cenderung membesar dan memerlukan perbaikan bedah (Sugaya, Hiroyuki; 2022; Arthroscopy Techniques). Pada atlet muda dengan kelemahan akut pasca trauma, pertimbangan pembedahan lebih tinggi agar fungsi bahu pulih (Sugaya, Hiroyuki; 2022; Arthroscopy Techniques).

 

Secara keseluruhan, penanganan nyeri bahu mendadak akibat robekan supraspinatus menitikberatkan pada metode konservatif terlebih dahulu (Longo, Umile G.; 2022; British Medical Bulletin). Istirahat relatif dan manajemen nyeri (OAINS, es) diperlukan segera, kemudian dilanjutkan dengan rehabilitasi fisik yang terprogram.

Pada tingkat ringan hingga sedang, bukti medis mendukung bahwa terapi konservatif berhasil memperbaiki nyeri dan fungsi bahu (Longo, Umile G.; 2022; British Medical Bulletin). Pada cedera berat (lebih dari separuh tendon terputus) bukti juga menyebutkan bahwa pembedahan dapat dipertimbangkan jika gejala menetap setelah terapi konservatif, karena robekan tersebut sulit sembuh total sendiri (Sugaya, Hiroyuki; 2022; Arthroscopy Techniques).

 

Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex-Free agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui