Kebiasaan yang Merusak Sendi

Selasa, 24 Juni 2025
dr. Bella Pricylla J
Selasa, 24 Juni 2025
dr. Bella Pricylla J

Sendi merupakan bagian tubuh yang menjadi penghubung antar tulang dan memungkinkan adanya pergerakan tubuh. Sendi juga memberikan struktur pada tubuh dan membantu otot menggerakkan tulang.

Kesehatan sendi harus dijaga, agar fungsi ini tidak terganggu. Tapi tanpa disadari ada beberapa kebiasaan yang merusak sendi , kebiasaan ini harus dihindari sebelum timbul penyakit yang mempengaruhi kesehatan sendi, seperti osteoarthritis.

Untuk mengetahui kebiasaan yang merusak sendi , bacalah artikel dibawah ini lebih lanjut.

7 Kebiasaan Yang Merusak Sendi

  1. Kebisaan Merokok

Biasanya dampak dari merokok yang banyak diketahui adalah mempengaruhi kesehatan jantung dan paru. Tapi ternyata kandungan nikotin dalam rokok dapat berdampak buruk untuk kesehatan sendi.

Nikotin dalam rokok dapat menyempitkan pembuluh darah dan akibatnya, membatasi jumlah oksigen dan nutrisi penting untuk mencapai tulang rawan sendi. kondisi ini dapat menyebabakn perubahan struktur tulang rawan.

Bukan hanya itu, ternyata merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami pengapuran tulang (osteoporosis). Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons, lansia yang merokok 30 hingga 40 persen lebih mungkin mengalami patah tulang pinggul daripada orang-orang yang tidak merokok.

Pada kondisi radang sendi yang dialami perokok sering dianggap lebih berat, dan efek obat anti nyeri yang diberikan biasanya pada perokok juga kurang efektif.

  1. Tidak Banyak Aktivitas yang Dilakukan

kurang  bergerakan merupakan kebiasaan yang merusak sendi

Memiliki kebiasaan tidak banyak bergerak dapat berdampak buruk pada kesehatan sendi dalam beberapa cara.

Cara yang pertama, dapat menyulitkan Anda untuk mempertahankan berat badan yang sehat, dank arena kebiasaan ini Anda cenderung memiliki berat badan yang berlebih, dimana ini akan mempengaruhi kondisi sendi, terutama pada pinggul, tangan, dan lutut.

Menurut sebuah penelitian di Arthritis & Rheumatology yang diikuti lebih dari 1,7 juta orang selama lebih dari empat tahun. Bagian lutut sangat rentan dialami. Peserta yang memiliki obesitas, dengan indeks massa tubuh 30 atau lebih tinggi, mereka memiliki kemungkinan tiga hingga lima kali lebih besar untuk terkena osteoartritis lutut. Satu studi juga menunjukkan bahwa kehilangan 1 (0.45 kg) pon berat badan berarti mengurangi 4 pon (1.8 kg) tekanan pada lutut.

Kebiasaan sering duduk juga dapat menyebabkan otot-otot pinggul dan kaki menjadi tegang, dan otot-otot yang menstabilkan inti tubuh menjadi lebih lemah.

Untuk mencegah kebiasaan yang merusak sendi , cobalah untuk berolahraga yang cocok untuk sendi sendi selama 30 menit lima hari seminggu. Contoh olahraga yang dapat dilakukan adalah seperti seperti berjalan kaki, aerobik di air, atau berenang.

  1. Melakukan olahraga yang Berlebihan

Lakukanlah olahraga secukpnya , tidak harus setiap hari untuk meningkatkan kesehatan sendi, karena olahraga setiap harinya selama seminggu penuh tidak membantu meningkatkan kesehatan sendi.

Olahraga yang disarankan untuk sendi adalah kombinasi antara aerobic dan latihan kekuatan. Kombinasi ini menunjukkan bukti yang baik terutama di kalangan usia yang telah lanjut.

Penelitian menunjukkan, bahwa lebih mudah untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bangun dari kursi, naik dan turun tangga, serta dapat mengurangi risiko jatuh - dengan otot yang lebih terkondisi.

  1. Mengangkat Beban yang Berat

Memiliki kebiasaan mengangkat beban yang berat, seperti membawa tas jinjung yang penuh, menggendong anak tanpa disadari jika terlalu sering dapat mempengaruhi kesehatan sendi.

Membawa benda-benda yang berat dapat menyebabkan perubahan ketidakseimbangan di seluruh tubuh, dan ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan perubahan torsi atau tekanan pada

Sendi, yang dapat memperburuk kondisi tulang rawan seiring bertambahnya waktu.

Jika mengangkat beban yang berat, usahakan menggunakan cara ergonomis, untuk membantu Anda. mengangkat beban dengan ergonomis dapat membantu anda mencegah kebiasaan yang merusak sendi terjadi.

  1. Membatasi Secukupnya Makan-Makanan Pro Inflamasi

Makanan seperti daging merah, gula putih, kentang goreng, soda, atau kue, merupakan salah satu makanan yang dapat menyebabkan peradangan (pro inflamasi). Makanan yang memicu peradangan dapat memperburuk atau merusak sendi .

Makanan yang mengandung tinggi asam lemak Omega 3, seperti biji-bijian, ikan salmon atau makarel dianggap seperti anti peradangan dan dapat membantu meredakan sendi yang meradang.

Sayuran hijau juga direkomendasi untuk dikonsumsi, begitu pula dengan makanan rendah lemak seperti kacang almond, pistachio, dan kenari, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Rheumatology, menemukan adanya hubungan antara kolesterol tinggi dan osteoartritis (radang sendi) lutut dan tangan.

Makanan yang tinggi beta karoten, serat, magnesium dan omega-3 juga telah dikaitkan dengan berkurangnya risiko peradangan dalam penelitian, katanya. Terlebih lagi, membatasi makanan pro inflamasi seperti daging merah, gula dan produk susu juga dapat membantu mengurangi risiko nyeri sendi.

  1. Kebiasaan Mengetik yang Berkepanjangan

Jika masih mengetik sesekali masih tidak terlalu membahayakan sendi, terutama pada tangan dan jari tangan. Namun, pada mengetik yang terus menerus terutam apada pekerja kantoran yang mengetik dengan cara tidak ergonomis dapat berisiko untuk menyebabkan peradangan pada sendi dan selubung tendon, yang dapat menimbulkan rasa sakit dan kaku pada tangan ataupun jari.

Kebiasaan yang merusak sendi ini juga berlaku sama pada tablet (alat elektronik), handphone ataupun laptop, pada dasarnya apa pun yang memiliki keyboard.

Untuk menghindari menjadi kebiasaan yang merusak sendi  , berisitirahatalah jika Anda mengetik dalam waktu yang lama dan juga pelajarilah cara mengetik dengan ergonomis, atau Anda juga dapat mempertimbangkan untuk mengandalkan fungsi perubahan suara menjadi teks pada alat elektronik jika memadai.

  1. Kurang Istirahat

Tanpa disadari istirahat dan nyeri sendi memiliki hubungan walaupun mungkin rumit.

Di satu sisi, nyeri sendi mungkin dapat membuat Anda sering terbangun malam hari. Sekitar 70 persen penderita osteoartritis mengalami gangguan tidur, menurut Arthritis Foundation. Tetapi melewatkan waktu tidur dapat menyebabkan rasa sakit yang dialami pada siang hari menjadi lebih buruk.

Penelitian menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif dapat membantu penderita nyeri kronis yang mengalami kesulitan untuk tidur. Melakukan olahraga juga dpat membantu Anda yang kurang istirahat.

Telah diketahui bahwa gerakan olahraga dapat membantu meringankan nyeri sendi, dan orang yang lebih banyak bergerak sepanjang hari lebih mudah untuk jatuh tertidur di malam hari dan juga tidur yang lebih nyenyak.

Ingatlah : Periksakanlah diri ke dokter untuk mengetahui apakah ada yang menjadi penyebab masalah tidur Anda. Dan pastikan untuk menanyakan tentang kondisi kesehatan yang mungkin membuat Anda sulit untuk tidur nyenyak, seperti sleep apnea.

 

 

 

Referensi :

  • https://www.webmd.com/arthritis/features/bad-habits
  • https://www.aarp.org/health/conditions-treatments/worst-habits-joint-health/

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui