Nyeri pergelangan tangan akibat De Quervain Tenosynovitis adalah masalah yang sering dialami, terutama oleh generasi milenial dan Gen Z yang aktif menggunakan gawai. Artikel ini membahas nyeri pergelangan tangan, penyebabnya, dampaknya, cara pemeriksaannya, dan solusi rehabilitasi agar Anda bisa kembali beraktivitas tanpa rasa sakit.
sumber: https://orthoinfo.aaos.org
Nyeri pergelangan tangan akibat De Quervain Tenosynovitis terjadi ketika dua tendon di sisi ibu jari (tendon yang membantu ibu jari bergerak) mengalami iritasi atau bengkak. Tendon ini berada di dalam selubung di pergelangan tangan, dekat pangkal ibu jari. Ketika selubung ini meradang, gerakan ibu jari atau pergelangan tangan terasa sakit (Smith, Emma; 2023; Journal of Hand Therapy).
Penyebab nyeri pergelangan tangan meliputi :
Jenis nyeri pergelangan tangan ini bisa akut (muncul tiba-tiba, berlangsung beberapa minggu) atau kronis (berlangsung lama karena iritasi berulang). Proses terjadinya dimulai ketika tendon bergesekan dengan selubungnya, menyebabkan peradangan. Akibatnya, gerakan ibu jari atau pergelangan tangan memicu nyeri pergelangan tangan yang tajam (Wong, David; 2024; Pain Management Journal).
Sekitar 1 dari 100 orang mengalami nyeri pergelangan tangan ini, dengan risiko lebih tinggi pada wanita dan mereka yang sering menggunakan tangan untuk aktivitas berulang (Tan, Wei; 2023; Journal of Rheumatology).
Nyeri pergelangan tangan karena De Quervain Tenosynovitis dapat menyebabkan masalah serius jika tidak ditangani, terutama pada milenial (usia 27–42 tahun pada 2025) dan Gen Z (usia 13–26 tahun) yang sering menggunakan gawai. Berdasarkan data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), 87% milenial dan 92% Gen Z di Indonesia menggunakan ponsel lebih dari 4 jam sehari, terutama untuk media sosial, gaming, dan pekerjaan (APJII; 2024; Laporan Survei Internet Indonesia). Aktivitas ini meningkatkan risiko nyeri pergelangan tangan.
Komplikasi nyeri pergelangan tangan meliputi :
Milenial dan Gen Z sering mengabaikan nyeri pergelangan tangan karena dianggap akibat kelelahan biasa. Padahal, penggunaan gawai yang berlebihan, seperti scrolling selama 6–8 jam sehari, dapat memperburuk secara permanen (Rahman, Aisyah; 2024; Journal of Digital Health). Komplikasi ini dapat menurunkan produktivitas, terutama bagi pekerja kantoran atau konten kreator yang bergantung pada tangan (Park, Eun-Ji; 2022; Occupational Medicine).
Untuk memastikan nyeri pergelangan tangan disebabkan oleh De Quervain Tenosynovitis, dokter sering menggunakan USG muskuloskeletal. USG adalah alat yang menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar bagian dalam pergelangan tangan. Prosedurnya sederhana: dokter mengoleskan gel di pergelangan tangan, lalu menggerakkan alat USG untuk melihat tendon (Chen, Lisa; 2024; Musculoskeletal Ultrasound Journal).
Temuan USG pada nyeri pergelangan tangan biasanya menunjukkan:
USG aman, tidak menyakitkan, dan hasilnya cepat, membantu dokter memastikan nyeri pergelangan tangan bukan disebabkan oleh masalah lain, seperti radang sendi (Lim, Soo-Jin; 2022; Diagnostic Imaging Journal). Pemeriksaan ini sangat penting untuk merencanakan perawatan yang tepat.
Banyak orang menganggap nyeri pergelangan tangan sebagai masalah sepele, tetapi menunda perawatan bisa memperburuk kondisi. Segera konsultasikan ke dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.K.F.R.) jika Anda mengalami:
Tata laksana oleh Sp.K.F.R. untuk rehabilitasi nyeri pergelangan tangan meliputi :
sumber: sydneyorthopaedicsurgeon.com.au
Tips tambahan : Untuk mencegah nyeri pergelangan tangan kambuh, kurangi waktu penggunaan gawai, gunakan penyangga pergelangan tangan saat mengetik, dan lakukan peregangan setiap 30 menit (Kim, Soo-Jin; 2023; Ergonomics Journal).
Nyeri pergelangan tangan akibat De Quervain Tenosynovitis bukan sekadar rasa sakit biasa, terutama bagi milenial dan Gen Z yang aktif menggunakan gawai. Dengan pemeriksaan USG dan perawatan oleh Sp.K.F.R., seperti terapi fisik atau injeksi, Anda bisa mengatasi nyeri pergelangan tangan dan kembali beraktivitas. Jangan tunda konsultasi jika gejala muncul—penanganan dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi.
Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex-Free agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561