Plantar fasciitis adalah peradangan jaringan lunak yang berada pada bagian tumit dan telapak kaki yang disebut plantar fascia.
Sumber gambar: www.balavi.com
Plantar fascia adalah jaringan lunak yang tebal berbentuk pita (ligamen) yang terdapat memanjang dari tulang tumit sampai jari-jari kaki, plantar fascia menghubungkan tulang tumit dengan jari-jari kaki dan membentuk arkus atau lengkungan pada bagian bawah kaki
Plantar fasciitis merupakan penyebab paling umum dan terbanyak dari nyeri tumit.
Plantar fasciitis terjadi karena adanya tarikan berlebihan (overstretched atau strain) pada daerah plantar fascia yang menyebabkan plantar fascia menjadi lemah, mengalami iritasi dan peradangan, bengkak dan nyeri.
Bila proses tarikan berlebihan dari plantar fascia terjadi secara berulang dalam jangka lama akan menyebabkan robekan-robekan kecil pada daerah plantar fascia dan robekan-robekan kecil ini akan menambah lemah plantar fascia dan menyebabkan peradangan berulang atau proses yang kronis.
Sumber gambar: www.plantarfisciitistips.org
Plantar fasciitis sering didapatkan pada kondisi-kondisi tertentu, seperti :
• Seseorang yang berjalan dengan posisi kaki menekuk ke dalam berlebihan (excessive pronation).
• Seseorang yang mempunyai arkus atau lengkungan kaki yang tinggi (high arches) maupun sebaliknya pada seseorang yang mempunyai arkus atau lengkungan kaki datar dan rata (flat feet).
Sumber gambar: www.hughston.com
• Seseorang yang banyak berjalan, berlari, berdiri lama, olahraga seperti aerobic dance, lompat di permukaan yang keras atau tidak rata.
• Seseorang dengan berat badan berlebih; obesitas atau overweight.
Tumpuan beban tubuh
Sumber gambar: www.northsiderunners.com
• Seseorang yang menggunakan sepatu yang terlalu sempit atau sepatu dengan insole yang sudah rusak atau yang keras.
• Seseorang dengan otot betis yang tegang atau memendek. Penggunaan sepatu dengan tumit tinggi secara terus menerus dalam jangka lama akan meningkatkan risiko terjadinya pemendekan pada otot betis dan achilles.
Sumber gambar: www.healthxchange.com
Sumber gambar: www.drshoereviews.com
• Wanita lebih banyak terkena dibanding pria.
• Biasanya mengenai usia 40-70 tahun tetapi dapat juga mengenai usia yang lebih muda bila menggunakan kakinya secara berlebihan, misalnya pada atlet lari marathon.
Gejala dari Plantar fasciitis meliputi:
• Nyeri pada tumit seperti ditusuk saat melangkah pertama kali ketika bangun tidur atau setelah duduk lama.
• Nyeri akan dirasakan berkurang setelah melangkah atau berjalan beberapa langkah.
• Pada sore hari nyeri dirasakan seperti pegal atau nyeri tumpul dan akan berkurang bila kaki diistirahatkan. Bila nyeri dirasakan terus menerus, berdenyut dan terlihat pembengkakan pada ujung tendo achilles di atas tumit maka kemungkinan terdapat penyakit rematik atau peradangan tendo achilles yang disertai plantar fasciitis.
• Nyeri pada tumit saat naik turun tangga atau setelah berdiri lama.
• Bengkak, kemerahan dan nyeri tekan pada tumit.
Lokasi nyeri terbanyak pada plantar fasciitis
Sumber gambar: www.feet.thefuntimeguide.com
Beberapa pemeriksaan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, seperti:
Anamnesis atau tanya jawab mengenai rasa nyeri, riwayat aktivitas yang dijalani, penggunaan sepatu, dll
Pemeriksaan daerah nyeri, bentuk telapak kaki, kekuatan otot, refleks-refleks tungkai bawah, konsistensi atau tonus otot, rasa raba atau sensibilitas, koordinasi dan keseimbangan tungkai bawah.
• Rontgen tulang-tulang kaki untuk melihat kemungkinan patah tulang atau kelainan tulang bawaan (adanya pengapuran pada ujung tulang tumit bukan merupakan penyebab terjadinya plantar fasciitis, adanya pengapuran pada ujung tulang tumit bisa ditemukan secara tidak sengaja dan tidak menyebabkan nyeri, sehingga tidak memerlukan pengobatan).
• Pemeriksaan ultrasonografi atau USG sangat bermanfaat karena selain aman, juga dapat melihat tulang, otot dan jaringan lunak di sekitar sendi pergelangan kaki.
• Pemeriksaan penunjang lain seperti MRI atau EMG bergantung pada kemungkinan diagnosis penyakit lain.
Plantar fascia yang meradang
www.medscape.com
Plantar fascia yang menebal karena proses kronik
www.radsource.us
Plantar fasciitis dapat berkembang menjadi kondisi kronis apabila tidak dilakukan terapi. Kondisi ini pada akhirnya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena timbulnya keluhan-keluhan yang berkaitan dengan kaki, lutut, paha dan punggung, karena kelainan plantar fasciitis dapat menyebabkan perubahan pada cara penderita berjalan.
Penanganan plantar fasciitis terdiri dari non operatif (non pembedahan) dan operatif (pembedahan).
Penanganan non operatif adalah pilihan utama karena 90% penderita akan sembuh sempurna tanpa masalah di kemudian hari dalam waktu beberapa bulan sampai satu tahun dengan pengobatan non operatif. Namun dibutuhkan kerja sama yang baik antara penderita dengan dokter.
Terapi konservatif (non operatif) dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi keluhan serta mencegah berulangnya kejadian. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
1. Perawatan di rumah
Kompres dingin pada area yang sakit
Sumber gambar: www.wisegeek.net
Penggunaan bantalan khusus pada tumit dan telapak kaki
www.tallerheels.com & www.plantarfasciitistips.org
Latihan peregangan otot betis
Sumber gambar: www.aofas.org
1. Dalam posisi duduk, angkat kaki yang sakit dan silangkan diatas kaki yang sehat.
2. Dengan menggunakan tangan pada bagian kaki yang sakit, pegang jari-jari kaki yang sakit dan lakukan tarikan yang akan menciptakan ketegangan dan peregangan dari plantar fascia
3. Periksa posisi peregangan plantar fascia di daerah lekukan kaki yang terkena, dan plantar fascia akan terasa teregang seperti senar gitar.
4. Tahan gerakan ini ± 10 hitungan dan lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
Latihan untuk melatih peregangan plantar fascia
Sumber gambar: www.aofas.org
2. Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan untuk mengurangi proses inflamasi seperti kortikosteroid sering dilakukan. Kortikosteroid dapat diberikan dalam bentuk oral (diminum) ataupun injeksi. Injeksi kortikosteroid umumnya diberikan pada proses akut dengan keluhan nyeri yang hebat. Injeksi harus dilakukan oleh dokter yang telah terlatih untuk melakukan tindakan ini. Untuk pemakaian oral, harus hati-hati mengingat efek samping yang ditimbulkannya seperti penipisan kulit, memar, osteoporosis, tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang tinggi dan katarak. Orang-orang dengan ulkus peptikum, tekanan darah tinggi, infeksi yang tidak teratasi, diabetes, dan glaukoma sebaiknya tidak menggunakan kortikosteroid.
Injeksi Kortikosteroid untuk meredakan peradangan dan nyeri
Sumber : www.aofas.org
3. Terapi fisik (fisioterapi) dan latihan fisik
• Terapi fisik (Fisioterapi) merupakan perpaduan terapi menggunakan alat-alat ultrasound, low power laser dan pelatihan fisik untuk peregangan dan penguatan otot-otot tungkai. Semua alat terapi yang digunakan bertujuan untuk menghilangkan peradangan pada plantar fascia, memperbaiki dan mempertahankan kelenturan otot-otot betis dan sekitarnya.
• Ultrasound adalah metode terapi dengan gelombang suara frekuensi tinggi pada daerah yang terkena. Gelombang suara ini akan diubah menjadi panas pada jaringan tangan bagian dalam, sehingga melebarkan pembuluh darah dan memberikan suplai oksigen yang lebih banyak pada daerah yang cedera. Terapi ini seringkali diberikan bersama dengan latihan fisik dan dilakukan oleh dokter ahli.
Terapi ultrasound
Sumber gambar: www.ultrasoundpaedia.com
• Latihan fisik untuk melatih peregangan plantar fascia dan menguatkan otot-otot betis
Sumber gambar: www.imgarcade.com
4. Terapi okupasi, adalah terapi yang bertujuan untuk menemukan cara sehingga penderita dapat melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan tanpa rasa nyeri dan mencegah kejadian berulang. Umumnya dianjurkan penggunaan splint, tapping dan orthosis yang merupakan alat bantu khusus dengan fungsinya masing-masing, ditujukan untuk mempercepat penyembuhan peradangan dan nyeri dan mencegah terjadinya kekambuhan
Penggunaan splint/brace
www.electromedical.com
Penggunaan tapping
www.plantarfasciitistips.org
Penggunaan sepatu yang sesuai
Sumber gambar: www.woodlakepodiatry.com
Terapi pembedahan (operatif) dilakukan jika timbul rasa nyeri yang hebat, dan dilakukan bila pengobatan non-operatif selama 1-2 tahun tidak memberikan hasil yang signifikan, atau masih didapatkan nyeri dan sangat mengganggu ketika berjalan. Operasi dilakukan oleh dokter spesialis bedah tulang (orthopedi).
Pencegahan dapat dilakukan melalui upaya sebagai berikut:
• Jaga berat badan ideal.
• Hindari menggunakan sepatu yang terlalu sempit atau sepatu dengan insole yang sudah rusak atau yang keras.
• Hindari menggunakan sepatu dengan tumit tinggi secara terus menerus dalam jangka lama karena akan meningkatkan risiko terjadinya pemendekan pada otot betis dan achilles.
• Lakukan koreksi terhadap bentuk telapak kaki yang tidak normal (flat foot dan high arches) dengan penggunaan insole tambahan
• Hindari melakukan aktivitas yang menyebabkan peregangan berlebihan pada plantar fascia (berdiri lama, sering berlari, berjalan lama, olahraga seperti aerobic dance, dan melompat) terlebih bila aktivitas tersebut dilakukan pada permukaan yang keras dan tidak rata.
• Lakukan latihan untuk peregangan plantar fascia dan penguatan otot-otot betis secara teratur.
Referensi:
• Plantar Fasciitis. Mayo Clinic. 2014
• David Zelman. Plantar Fasciitis. webMD.2014
• Plantar Fasciitis. American Orthopaedic Foot & Ankle Society. 2014